DIFERENSIASI AKADEMIK DAN ORGANISASI MAHASISWA
POLTEKKES TANJUNGKARANG
Berorganisasi? Siapa Takut….!
Oleh: Ady Pratama
Di Indonesia Mahasiswa adalah sebutan bagi seorang
siswa SMA atau sederajat yang telah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,
status mahasiswa disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan
tinggi yang diharapkan menjadi calon-calon intelektual.
Dengan menambahkan kata depan Maha, maka siswa
tersebut harus lebih cepat beradaptasi dengan status barunya. Dunia SMA sangat
berbanding terbalik dengan perguruan tinggi, perputaran waktu yang dirasa
semakin cepat karena ramainya aktivitas memaksa mahasiswa untuk jeli membaca
situasi dan kondisi, karena sejatinya kampus bukanlah tempat untuk
bersantai-santai.
Poltekkes kemenkes tanjungkarang adalah salah satu
kampus kesehatan yang memiliki jenjang pendidikan D3 dan D4 yang menutut
mahasiswanya untuk terampil dan berkompeten. Dengan berbekal teori 30% dan
praktik 70% sekolah tinggi vokasional ini diharapkan mampu menghasilkan tenaga
kesehatan yang professional, unggul dan mandiri sesuai dengan visinya.
Dituntutnya mahasiswa untuk terampil khususnya dalam
praktik membuat jadwal akademik di setiap jurusan dan program studi di
poltekkes begitu padat, hal ini dapat dilihat dari berbagai macam aktivitas dan
kesibukan mahasiswa dan dosen di laboratorium. Praktik di laboratorium maupun
di luar kampus seperti di rumah sakit, puskesmas, klinik dan sebaianya seolah
menjadi makanan pokok bagi mahasiswa, berbanding terbalik dengan kampus lain
yang memiliki jenjang S1 yang lebih menekankan teori daripada praktik, sehingga
kegiatan akademik di kampus tidak begitu padat.
Melihat keadaan tersebut, seseorang yang telah
menyandang gelar mahasiwa, terutama mahasiswa poltekkes harus memiliki strategi
khusus untuk me-manage waktunya
seefektif mungkin terlebih jika ia juga aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan
di kampus.
Layaknya kampus lain, satu-satunya kampus kesehatan
berstatus negeri yang ada di Provinsi
Lampung ini juga memiliki organisasi kemahasiswaan seperti Majelis
Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) yang berperan sebagai pengawas dan pembuat
undang-undang sesuai dengan fungsinya yaitu legislator, Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) yang berperan sebagai pelaksana undang-undang atau eksekutor,
kemudian Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM) seperti UKM Agama Islam atau Al-Kindi dan
UKM Olahraga serta Divisi seperti Pers Lightteen, Seni tari dan Mapala.
Seperti yang telah terurai sebelumnya, padatnya
jadwal akademik membuat mahasiswa harus berfikir ulang jika ingin terjun ke
organisasi, kebanyakan mahasiswa cenderung bersikap pasif, apatis, dan
pragmatis, mereka mengatakan “jangankan mau
ikut organisasi bisa ngatur waktu buat
ngurusin akademik aja udah syukur”. Mereka beranggapan lebih baik
fokus kuliah dan mengejar nilai ketimbang mengikuti organisasi yang akan sangat
menyita waktu mereka.
Namun tidak semua mahasiswa memiliki gagasan seperti
itu, sebagian ada yang tergerak hatinya untuk terjun ke organisasi meskipun
motivasinya berbeda-beda sebagai contoh, ada yang ikut organisasi hanya karena
ikut-ikutan teman, ingin terkenal bahkan ada yang sampai cari gebetan atau
pacar.
Idealnya menjadi mahasiswa itu harus kritis.
Ibaratkan tubuh yang harus mempertahankan kehomeostasisannya, mahasiswa poltekkes
harus mampu menyeimbangkan tugas dan perannya sehingga ia terus berada dalam
rentang yang sehat, sehat dalam arti kata ia mampu mempertahankan tugasnya
sebagai mahasiwa meskipun ia juga aktif di organisasi. Mahasiswa seperti ini
akan berfikir bahwa organisasi bisa menjadi wadah untuk mengembangkan dirinya
terutama soft skill, yang ia dapatkan tidak hanya ilmu yang dipelajari di
jurusan tapi juga ilmu-ilmu yang bisa ia dapatkan diluar itu yaitu salah
satunya dengan berorganisasi. Menyandang status mahasiwa tidaklah mudah
terutama dalam hal mengatur waktu, ia harus memiliki prinsip “ kitalah yang
mengatur waktu, bukan waktu yang mengatur kita”.
Terakhir, mengutip perkataan Bapak Donald Pardede
dalam acara seminar nasional di poltekkes November tahun lalu, didepan para
mahasiswa beliau mengatakan bahwa ada 4 tipe mahasiswa yaitu yang pertama
adalah mahasiswa dengan sebutan kunang-kunang artinya kuliah nangkring, yang kedua dengan sebutan kupu-kupu artinya kuliah pulang, yang ketiga kura-kura
artinya kuliah rapat, dan yang
terakhir beliau menyampaikan jadilah mahasiswa dengan tipe kumbang yang artinya
kuliah dan berkembang.
Doc:
Pribadi
0 komentar:
Posting Komentar