Minggu, Juli 20

DIFERENSIASI AKADEMIK DAN ORGANISASI MAHASISWA POLTEKKES TANJUNGKARANG

0

DIFERENSIASI AKADEMIK DAN ORGANISASI MAHASISWA POLTEKKES TANJUNGKARANG
Berorganisasi? Siapa Takut….!
Oleh: Ady Pratama
Di Indonesia Mahasiswa adalah sebutan bagi seorang siswa SMA atau sederajat yang telah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, status mahasiswa disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan menjadi calon-calon intelektual.
Dengan menambahkan kata depan Maha, maka siswa tersebut harus lebih cepat beradaptasi dengan status barunya. Dunia SMA sangat berbanding terbalik dengan perguruan tinggi, perputaran waktu yang dirasa semakin cepat karena ramainya aktivitas memaksa mahasiswa untuk jeli membaca situasi dan kondisi, karena sejatinya kampus bukanlah tempat untuk bersantai-santai.
Poltekkes kemenkes tanjungkarang adalah salah satu kampus kesehatan yang memiliki jenjang pendidikan D3 dan D4 yang menutut mahasiswanya untuk terampil dan berkompeten. Dengan berbekal teori 30% dan praktik 70% sekolah tinggi vokasional ini diharapkan mampu menghasilkan tenaga kesehatan yang professional, unggul dan mandiri sesuai dengan visinya.
Dituntutnya mahasiswa untuk terampil khususnya dalam praktik membuat jadwal akademik di setiap jurusan dan program studi di poltekkes begitu padat, hal ini dapat dilihat dari berbagai macam aktivitas dan kesibukan mahasiswa dan dosen di laboratorium. Praktik di laboratorium maupun di luar kampus seperti di rumah sakit, puskesmas, klinik dan sebaianya seolah menjadi makanan pokok bagi mahasiswa, berbanding terbalik dengan kampus lain yang memiliki jenjang S1 yang lebih menekankan teori daripada praktik, sehingga kegiatan akademik di kampus tidak begitu padat.
Melihat keadaan tersebut, seseorang yang telah menyandang gelar mahasiwa, terutama mahasiswa poltekkes harus memiliki strategi khusus untuk me-manage waktunya seefektif mungkin terlebih jika ia juga aktif mengikuti organisasi  kemahasiswaan  di kampus.
Layaknya kampus lain, satu-satunya kampus kesehatan berstatus negeri  yang ada di Provinsi Lampung ini juga memiliki organisasi kemahasiswaan seperti Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) yang berperan sebagai pengawas dan pembuat undang-undang sesuai dengan fungsinya yaitu legislator, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang berperan sebagai pelaksana undang-undang atau eksekutor, kemudian Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM) seperti UKM Agama Islam atau Al-Kindi dan UKM Olahraga serta Divisi seperti Pers Lightteen, Seni tari dan Mapala.
Seperti yang telah terurai sebelumnya, padatnya jadwal akademik membuat mahasiswa harus berfikir ulang jika ingin terjun ke organisasi, kebanyakan mahasiswa cenderung bersikap pasif, apatis, dan pragmatis, mereka mengatakan “jangankan mau ikut organisasi bisa ngatur waktu buat  ngurusin akademik aja udah syukur”. Mereka beranggapan lebih baik fokus kuliah dan mengejar nilai ketimbang mengikuti organisasi yang akan sangat menyita waktu mereka.
Namun tidak semua mahasiswa memiliki gagasan seperti itu, sebagian ada yang tergerak hatinya untuk terjun ke organisasi meskipun motivasinya berbeda-beda sebagai contoh, ada yang ikut organisasi hanya karena ikut-ikutan teman, ingin terkenal bahkan ada yang sampai cari gebetan atau pacar.
Idealnya menjadi mahasiswa itu harus kritis. Ibaratkan tubuh yang harus mempertahankan kehomeostasisannya, mahasiswa poltekkes harus mampu menyeimbangkan tugas dan perannya sehingga ia terus berada dalam rentang yang sehat, sehat dalam arti kata ia mampu mempertahankan tugasnya sebagai mahasiwa meskipun ia juga aktif di organisasi. Mahasiswa seperti ini akan berfikir bahwa organisasi bisa menjadi wadah untuk mengembangkan dirinya terutama soft skill, yang ia dapatkan tidak hanya ilmu yang dipelajari di jurusan tapi juga ilmu-ilmu yang bisa ia dapatkan diluar itu yaitu salah satunya dengan berorganisasi. Menyandang status mahasiwa tidaklah mudah terutama dalam hal mengatur waktu, ia harus memiliki prinsip “ kitalah yang mengatur waktu, bukan waktu yang mengatur kita”.
Terakhir, mengutip perkataan Bapak Donald Pardede dalam acara seminar nasional di poltekkes November tahun lalu, didepan para mahasiswa beliau mengatakan bahwa ada 4 tipe mahasiswa yaitu yang pertama adalah mahasiswa dengan sebutan kunang-kunang artinya kuliah nangkring, yang kedua dengan sebutan kupu-kupu artinya kuliah pulang, yang ketiga kura-kura artinya kuliah rapat, dan yang terakhir beliau menyampaikan jadilah mahasiswa dengan tipe kumbang yang artinya kuliah dan berkembang.
Description: D:\kuliah di poltekkes\photo&pictures\ardo,fikri,ady,bence\100D3100\DSC_0037.JPG




                                                                                        


Doc: Pribadi 

0 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com